RSS

Tuesday, 2 June 2015

MERAIH PRESTASI BELAJAR

Nama          : Achda Fitriah
NIM            : 11140163000007
Kelas           : Fisika 2A
Nama Blog  : PHYSICS ZONE
http://www.anneahira.com

SEKILAS TENTANG MERAIH PRESTASI BELAJAR


             Umumnya setiap peserta didik ingin meraih keberhasilan dan kesuksesan dimasa yang akan datang setelah mereka tamat dari bangku sekolah. Untuk meraih keberhasilan itu maka dibutuhkan evaluasi dan prestasi yang baik, sebab tanpa adanya evaluasi, tidak akan ada prestasi atau dengan kata lain, prestasi siswa tidak diketahui secara mudah. 

        Masalah-masalah rumit yang dialami oleh peserta didik, seringkali dan bahkan hampir semua sebenarnya berasal dari sistem yang diterapkan dalam evaluasi. Mereka biasanya selalu dihadapkan pada ranah kognitif saja, yang dimaksudkan untuk mendapatkan nilai, evaluasi ini lebih cenderung kepada kuantitatif. Dengan kemampuan berpikir dan menilai, peserta didik seringkali dinilai dalam bentuk kualitatif yang bersifat subjektif.

Ini dia Pengertian Prestasi Belajar! 
  • Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2008 : 18) prestasi merupakan hasil belajar yang berasal dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses belajar sebelumnya.
  • Menurut Asep Jihat (2009:1) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
  • Menurut Sardiman (1996:22) belajar merupakan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan kegiatan balajar yang mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor (Tohirin, 2005 : 151).
         Prestasi siswa dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar mengajar.
  • Menurut Hadari Nawawi (1998 :100) Prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes
  • Menurut Oemar Hamalik (2003:146) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa maka perlu diadakan pengukuran secara :
1. Penilaian (assessment) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program intruksional.
2. Pengukuran (measurement) berkenaan dengan pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma.

          Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki oleh siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi – informasi sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran, yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan penilaian hasil belajar.

Faktor Apa Saja Sih yang Berpengaruh?

Menurut Slameto (1998 : 56) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Secara rinci faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a) Faktor intern meliputi :

1) Faktor jasmani yang terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh
2) Faktor psikologi yang terdiri atas intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelemahan.

b) Faktor ekstern meliputi :

1)  Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2) Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin, keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas belajar.
3) Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, temen bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Evaluasi Itu Penting!

https://encrypted-tbn3.gstatic.com
          Prestasi belajar atau hasil belajar siswa perlu diketahui oleh siswa yang bersangkutan guna mengetahui seberapa besar kemajuan yang telah dicapai oleh siswa serta seberapa baik kualitas dari proses pembelajaran itu sendiri. Prestasi belajar siswa dapat ketahui melalui proses evaluasi pembelajaran.
  • Menurut Muhibbin Syah (2006 : 197) tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah diketahui siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu. Sehingga guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.

b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. posisi yang dimaksud adalah mutu kemampuan yang dimiliki siswa di kelas jika dibandingkan dengan teman – temen lainnya.

c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Maka dengan evaluasi guru dapat mengetahui usaha yang dilakukan siswa apakah efisien atau tidak dalam usaha mencapai prestasi.

d. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki untuk keperluan belajar dalam usaha mencapai prestasi belajar.

e. Untuk mengetahui keefektifan metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.


Evaluasi Prestasi Belajar


http://www.bengkuluonline.com


Definisi Evaluasi

          Ialah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.[1] Padanan kata evaluasi adalah Assessment yang menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessment, ada pula kata lain yang sama arti dan relatif lebih mahsyur dalam dunia pendidikan yakni kata tes, ujian, dan ulangan.[2]

Tujuan dan Prinsip Evaluasi Belajar

I. Tujuan

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4. Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar.
5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar -mengajar.

II. Fungsi Evaluasi

a. Fungsi administrasi untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
b. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
c. Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan adanya perencanaan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
d. Fungsi BK untuk pasokan siswa yang memerlukan BK.
e. Fungsi bahan pertimbangan kurikulum, metode dan alat-alat proses belajar-mengajar.
b. Prinsip-Prinsip Evaluasi Belajar

Menurut Wiyono dan Tumardi (2003:8—10), prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Komprehensif
2) Mengacu pada Tujuan
3) Objektif
4) Kooperatif
5) Kontinuitas
6) Praktis, Ekonomis, dan Mendidik

Ragam Evaluasi

1. Pre test dan post test.
2. Evaluasi prasyarat.
3. Evaluasi diagnostik.
4. Evaluasi formatif.
5. Evaluasi sumatif.
6. UAN/UN.

Syarat dan Ragam Alat Evaluasi

a. Syarat Alat Evaluasi
1. Reabilitas: Tahan uji dan dapat dipercaya, serta konsisten terhadap hasil.
2. Validasi: Keabhasan, maksudnya megukur sesuai dengan konteks pembelajaran (eksakta atau sosial).

b. Ragam Alat Evaluasi
1. Bentuk objektif
  • Tes benar-salah.
  • Tes pilihan berganda.
  • Tes pencocokan (menjodohkan).
  •  Tes isian.
  • Tes pelengkapan (melengkapi).
2. Bentuk subjektif: Biasanya menggunakan tes essai, yang dianggap lebih memungkinkan untuk penilaian subjektif.

Macam – Macam Evaluasi Belajar

Berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostik: Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif: Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan: Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif: Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif: Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.

Berdasarkan sasaran :
1. Evaluasi konteks: Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input: Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses: Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk: Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan: Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

Berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1. Evaluasi program pembelajaran: Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran: Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran: Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi.

Berdasarkan objek :
1. Evaluasi input: Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi: Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output: Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi internal: Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal: Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

Kelebihan dan Kelemahan Test Objektif dan Essay

Test Objektif
     a. Kelebihan Test Objektif yaitu:
  • Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu.
  • Reabilitasnya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena penilainnya bersifat objektif.
  • Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai.
  • Objektif test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan.
  • Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas.
     b. Kelemahan Test Objektif yaitu :
  • Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai bahan pelajaran tersebut.
  • Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya.
  • Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi.
  • Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test.
Ø Tes objektif ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ;

1. SALAH- BENAR atau True- False (T- F)
     a. Kelebihan S - B yaitu :
  • Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban.
  • Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca.
  • Tidak begitu sulit menentukan jawaban pengecoh.
  • Pembuatan soal relative lebih mudah karena hanya mengarah pada 2 option jawaban.
  • Tidak perlu membuat jawaban pengecoh.
  • Soal tidak menggunakan pernyataan yang berarti ganda/lebih.
  • Soal tidak bergantung pada jawaban soal lain.
  • Soal terhindar dari pernyataan yang tidak perlu.
  • Tidak membosankan siswa karena pilihan jawaban sedikit.
  • Tepat untuk mengukur kemampuan kognitif (ingatan).
  • Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala.
  • Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
     b. Kelemahan S - B yaitu :
  • Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda.
  • Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik.
  • Tidak bisa untuk mengukur kemampuan analisa.
  • Kurang cocok untuk soal hitungan.
  • Soal kurang bervariasi.
  • Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah.
  • Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka.
2. PILIHAN BERGANDA atau Multiple Choise ( M- Ch)
https://encrypted-tbn0.gstatic.com
     a. Kelebihan Pilihan Berganda yaitu:
  • Hasil belajar yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur.
  • Terstruktur dan petunjuknya jelas.
  • Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik.
  • Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban.
  • Dapat diaplikasikan dengan komputer baik penampilan soal dan perhitungan nilainya, interaktif
  • Dapat menggunakan rumus singkat
  • Semua indikator dapat terwakili
  • Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas
  • Materi yang ditanyakan jelas arahnya
  • Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
  • Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
     b. Kelemahan Pilihan Berganda yaitu:

  • Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama.
  • Sulit menemukan pengacau.
  • Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide.
  • Kurang menggambarkan sebuah proses
  • Tingkat kemampuan yang terukur sangat terbatas
  • Jumlah soal harus banyak agar dapat mewakili semua materi yang telah dipelajari
  • Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.

3. ISIAN atau Completion
     a. Kelebihan Isian atau Completion yaitu :

  • Sangat mudah dalam penyusunannya.
  • Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ).
  • Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini.
  • Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja.

     b. Kelemahan Isian atau Completion yaitu :

  • Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
  • Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan.
  • Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.

4. JAWABAN SINGKAT atau SHORT ANSWER
     a. Kelebihan Jawaban Singkat yaitu :
  • Mudah dalam perbuatan
  • Kemungknan menebak jawaban sangat sulit
  • Cocok untuk soal- soal hitungan
  • Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas.
  • Kelemahan Jawaban Singkat yaitu:
  • Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
  • Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
  • Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak.
5. MENJODOHKAN atau MATCHING
     a. Kelebihan Menjodohkan yaitu:
  • Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal.
  • Waktu membaca dan merespon relative singkat.
  • Mudah untuk dibuat.
  • Mudah dalam pengoreksian.
  • Memudahkan siswa menjawab soal karena jawaban sudah tersedia.
  • Praktis penggunaaannya.
  • Mudah penulisan soalnya.
  • Dapat memotivasi daya ingat siswa.
  • Tidak diperlukan pengecoh yang banyak.
  • Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
     b. Kelemahan Menjodohkan yaitu:
  • Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.
  • Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen.
  • Terlalu banyak jawaban yang harus dipilih.
  • Sulit mencari pasangan-pasangan yang relevan dengan soal.
  • Hanya mengukur materi yang bersifat hapalan/recall.
  • Bila yang belum terjawab tinggal sedikit dapat ditebak.
  • Siswa tidak bisa memecahkan masalah yang lebih sulit.
  • Tidak melatih anak untuk berfikir kritis.
  • Pengecoh jawaban tidak bervariasi.
  • Tidak dapat mengembangkan daya fikir siswa.
  • Memungkinkan siswa menjawab berspekulasi/untung-untungan.
  • Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan.

TEST ESSAY
     a. Kelebihan Test Essay yaitu:
  • Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
  • Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal.
  • Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif.
  • Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya.
  • Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat.
  • Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
     b. Kelemahan Test Essay yaitu:
  • Sukar dinilai secara tepat.
  • Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
  • Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
  • Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
Ayat dan Hadits yang menerangkan tentang prestasi belajar
Oإِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."(Q.S. Ali Imran : 190 - 191)

Bertaqwalah kepada Allah dan ikhlaskan niat niscaya Allah akan membukakan pintu pemahaman kepadamu dan akan mengajarkan padamu apa yang belum kamu ketahui serta mempermudahkanmu menuju jalan prestasi. Allah berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“……Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al-Baqarah : 282)

 وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“…….Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”(QS. Al-Imran: 7)

Rasulullah SAW. bersabda:

“Siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya jalan menuju surga. Para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada penuntut ilmu sebagai ungkapan rasa senang terhadap mereka. Dan seorang yang berilmu pengetahuan akan dimintakan istighfar baginya oleh para makhluk yang ada dilangit dan yang ada dibumi, hingga ikan paus di air. Keutamaan seorang yang berilmu pengetahuan dengan seorang yang ahli ibadah, adalah seperti keutamaan bulan dibandingkan planet-planet yang lain. Para ulama adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tapi mewarisi ilmu. Maka siapa yang mengambil ilmu itu, niscaya ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.”(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Tujuan yang paling tinggi bagi pendidik dan pelajar muslim adalah mendirikan agama Allah diatas muka bumi ini, dan bekerja dengan ikhlas bagi-Nya semata. Sesuai dengan firman Allah swt.,

قُلْ) إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)

Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,”(al-An’aam: 162)

Melalui prestasi ilmiah akan dihasikan pemimpin di berbagai bidang yang berbeda yang membantu mendirikan agama Allah yang benar dan mendakwahkan agama itu kepada manusia. Kaum muslimin tidak mengalami keterlambatan menjadi guru dunia dalam bidang ilmu pengetahuan kecuali karena mereka meremehkan masalah berpegang pada nilai-nilai akhlak islam dan tidak menerapkan syariat Allah. Mereka telah terbelakang dalam segala hal, kemudian mereka menisbatkan islam sebagai faktor penyebab kemunduran. Padahal, pada hakikatnya ketika mereka menjauh dari islam maka mereka menjadi terbelakang.

Penuntut ilmu mempunyai kedudukan yang mulia dimata islam

Allah telah berfirman:

 ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

"….Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran."(QS. Az-Zumar: 9)

Dan Rasulullah SAW. telah bersabda:

“Barangsiapa yang keluar (berpergian) dalam rangkaian mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.” (HR. Tirmidzi)

Para tokoh dibidang pendidikan dan pengajaran telah membuat sekumpulan nasihat-nasihat bagi para penuntut ilmu, semuanya kami ringkaskan sebagai berikut.

Berakhlaklah dengan akhlak yang mulia diantaranya cinta damai, tawadhu, sabar, rajin, bersungguh-sungguh serta berjuang, karena semua itu adalah diantara motif untuk faham, hafal, dan berprestasi. Allah Yang Maha Memberkahi dan Maha Tinggi berfirman dalam konteks memberikan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”(al-Qalam: 4)

Tentukan targetmu, buatlah rancangan pada waktumu, aturlah waktu belajarmu, karena semua ini akan mempersiapkanmu untuk belajar secara produktif. Allah swt. berfirman:

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”(QS. Al-Qamar :49)

Tekunlah belajar, pergunakan teknologi modern sebagai alat bantu guna menjadi pelopor dan pemegang tonggak kepemimpinan. Allah swt. berfirman:

إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”(QS. An-Nahl:128)

Rasulullah SAW. Bersabda:

“Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan suatu pekerjaan maka ia mengerjakanya dengan sempurna.”(HR. Baihaqi)

Bergegaslah untuk selalu menghadiri pelajaran, karna ini adalah diantara jalan menuju kesempurnaan dalam memahami kecepatan dalam mengingat, dan ketepatan dalam menjawab soal. Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung berfirman sekaligus menjelaskan tujuan dari mempelajari agama dan menghadiri majelis ilmu:

 ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“…Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”(QS. At-Taubah: 122)

Rasulullah SAW. menjelaskan juga tentang keutamaan majelis ilmu dan majelis Zikir dalam sabda,

“Sesungguhnya sekelompok orang yang duduk dalam majelis zikir karena Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung itu mereka akan dinaungi oleh para malaikat, mereka dikaruniai rahmat serta akan turun pada mereka ketentraman. Allah akan menyebut sebagai orang yang berada disisi-Nya.”(HR. Muslim)

“Majelis ilmu itu lebih baik daripada ibadah selama tujuh puluh tahun.”(Muttafaq’alaih)

Kurangi rasa takutmu pada ujian, pertajam semangatmu bertawakallah kepada Allah, perbanyak zikir kepada Allah sekaligus berdo’a , semua ini merupakan diantara faktor kesuksesan didalam ujian. Allah berfirman :

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

“ Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”(QS. Al-A’raaf: 205)

Dalil dari as-Sunnah adalah sabda Rasulullah SAW.,

“Sesungguhnya bila diatas bumi ini ada seorang muslim yang menyeru kepada kebaikan, niscaya Allah mengabulkan baginya akan ajakanya tersebut atau Allah akan menghilangkan darinya keburukan yang diakibatkannya selama ia tidak mengajak (dakwah) untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi.”(HR. Tirmidzi)

Jadi, Apa Kesimpulannya?

         Evaluasi belajar ialah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program, yang bertujuan untuk mengetahui tigkat kemampuan siswa. Syarat alat evaluasi harus reliable dan validable. Sedangkan ragam alat evaluasi haruslah bersifat objektif (kuantitatif) dan subjektif (kualitatif).

         Prestasi siswa dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar mengajar. Pengukurannya ada dua, yakni assessment dan measurement. Serta faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ialah faktor intern (personal) dan faktor extern (lingkungan).









DAFTAR PUSTAKA

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Wiyono, Bambang Budi, dan Tumardi. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Mas.

Nawawi ,Hadari. (1998). Administrasi sekolah. Jakarta : Galio Indonesia

Hamalik, Oemar. (1995). Metode Belajar Dan Kesulitan - Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito

Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo.

Slameto (1998). Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Syah , Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Tardif, Richard.1987. The Penguin Macquarie Dictionary of Australian Education. Australia: Ringwood Victoria: Penguin Books Ltd.

Tohirin (2005). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo

[1]Muhibbin Syah. 2013. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Hal.139

[2] Richard Tardif. 1987. The Penguin Macquarie Dictionary of Australian Education. Australia: Ringwood Victoria: Penguin Books Ltd.
Read Comments